Jumat, 01 Februari 2008

The Internazionale History #1

Tahukah Anda, Inter Milan tak akan pernah tedengar namaya apabila sejumlah orang tak melakukan pembangkangan? Ironis memang. Suatu bentuk pembangkangan malah menelorkan sebuah klub yang kelak akan diperhitungkan namanya di belantika persepakbolaan Italia dan Eropa.
Asal mulanya pun tak pernah terbayang. Sejarah Inter Milan terkait erat dengan Milan Cricket dan Football Club yang didirikan pada 16 Desember 1899 oleh tiga orang Inggris, Herbert Kilplin, Allison dan Davies. Tiga serangkai ini kemudian disebut-sebut juga dibantu oleh tiga rekannya yang lain, Alfred, Barnett dan Nathan.


Para pendiri dan anggota Milan Cricket dan Football Club awalnya mungkin tak pernah menyangka jika klub olahraga itu bakal pecah. Gara-garanya pun sepele. Sebagian anggota – dipimpin oleh Giovanni Paramithiotti, memprotes kebijakan klub dalam pembatasan angota. Sekedar info, saat itu Milan tidak mengizinkan pemain asing memperkuat timnya. Hanya menerima pemain Italia dan Inggris. Lainnya tidak.

Mereka yang tidak setuju lantas minggat. Dan sepakat mendirikan klub tandingan. Pada Senin, 9 Maret 1908, bertempat di Restoran Dell ’Orologio, berdirilah Internazionale Milano Football Club yang kelak bernama Inter Milan.

Meski cara yang digunakan adalah pembangkangan pada awalnya, di kemudian hari ada satu hal yang patut diaccungi jempol dari Internazionale Milano Football Club. Itu terlihat pada tujuannya. Mereka sengaja memberi nama klub sempalan Milan ini dengan nama Internazionale. Artinya sudah jelas, untuk umum. Secara luas terbuka untuk siapa saja, tanpa membedakan dari bangsa mana dan suku apa. Sifatnya global. Intinya, klub ini sejak awal berdiri telah berani mengesampingkan perbedaan rasial.

Begitu Internazionale mendeklarasikan sifatnya yang terbuka unutuk umum, sejumlah pemain asing mulai berdatangan. Kebanyakan mereka berasal dari Swiss. Sampai-sampai kapten pertama klub ini pun orang Swiss tulen, Ernst Marktl.

Untuk membedakan diri secara jelas dari ’saudara tuanya’,Molan, mereka buru-buru menugaskan George Muggiani -desainer lokal- untuk merancang kostum. Sesuai kesepakatan, Mugani lantas memakai warna dasar emas dipadukan garis hitam biru secara vertikal.

Soal kostum beres, beralih ke organisasi. Sebagai penghormatan atas ide ’gilanya’ untuk membentuk klub pelarian, Giovanni Paramithiotti kemudian diangkat menjadi presiden klub. Dia orang pertama di posisi itu.

Berkat jasa pemain asingnya, Internazionale tak harus menunggu lama mendapatkan gelar pertamanya. Pada musim 1909-10, mereka memperoleh trofi pertama. Pelatih yang berperan besar memadukan kolaborasi Italia-Swiss saat itu adalah Virgilio Fossati I.